Zippo Collections – Jika berbicara tentang perang Vietnam, banyak orang langsung membayangkan medan pertempuran yang berat, hutan lebat, dan ketegangan yang tiada henti. Namun, ada satu benda kecil yang justru menjadi ikon tersendiri di antara para tentara — Zippo lighter. Ya, pemantik kecil ini ternyata memiliki cerita yang lebih dalam daripada sekadar menyalakan api. Artikel ini akan mengungkap fakta-fakta menarik seputar Zippo Squad dan alasan mengapa lighter ini menjadi incaran tentara Vietnam.
Zippo Manufacturing Company didirikan pada tahun 1932 oleh George G. Blaisdell di Bradford, Pennsylvania, Amerika Serikat. Awalnya, Zippo dirancang sebagai lighter tahan angin yang praktis, bisa digunakan dalam segala kondisi. Desainnya yang sederhana tapi kokoh membuat Zippo cepat populer, bukan hanya di Amerika, tapi juga di kalangan militer global.
Ketika perang Vietnam meletus, Zippo menjadi salah satu perlengkapan yang paling dicari tentara. Tidak hanya karena fungsinya sebagai pemantik api, tapi juga karena ketangguhannya di medan perang yang ekstrem.
Salah satu alasan utama Zippo menjadi favorit adalah kehandalannya dalam kondisi sulit. Medan perang Vietnam terkenal dengan hutan yang lembab, hujan deras, dan lumpur yang tebal. Banyak pemantik konvensional yang gagal menyalakan api, tapi Zippo tetap bisa diandalkan. Fitur windproof (tahan angin) membuatnya sangat efektif untuk keperluan mulai dari menyalakan rokok hingga api unggun di malam hari.
Selain itu, Zippo sering dijadikan alat bertahan hidup. Tentara menggunakan pemantik ini untuk menyalakan api saat memasak makanan atau menghangatkan diri di tengah hutan. Dalam situasi darurat, Zippo bisa menjadi perbedaan antara hidup dan mati.
Tidak hanya fungsional, Zippo juga menjadi media ekspresi pribadi tentara. Banyak pemantik yang dihiasi dengan ukiran, tulisan, atau simbol unit militer. Tentara sering menulis nama, tanggal, atau pesan pribadi di Zippo mereka. Hal ini menjadikan setiap Zippo unik dan memiliki nilai sentimental tinggi.
Ukiran-ukiran ini juga menjadi saksi sejarah. Saat perang berakhir, banyak Zippo yang masih tersimpan sebagai koleksi bersejarah, mencatat kisah pribadi para tentara di medan perang.
Fenomena Zippo Squad tidak hanya soal fungsi, tapi juga budaya militer. Zippo menjadi simbol solidaritas dan kebersamaan antar tentara. Memberikan atau menukar Zippo dengan rekan satu unit bisa menjadi tanda persahabatan dan kepercayaan. Zippo bukan sekadar pemantik, tapi juga simbol identitas dan keberanian di tengah peperangan.
Selain itu, keberadaan Zippo di medan perang juga memengaruhi morale tentara. Dalam kondisi yang berat, benda kecil seperti Zippo bisa memberikan rasa nyaman dan aman. Bisa dibayangkan bagaimana sebuah pemantik api sederhana bisa menjadi penopang psikologis bagi tentara yang jauh dari rumah dan keluarga.
baca juga : “Bijak Berteknologi Mengawal Anak dari Dampak Buruk Gadget“
Selain fakta-fakta di atas, ada beberapa alasan spesifik mengapa Zippo menjadi incaran tentara di Vietnam:
Semua faktor ini menjadikan Zippo lebih dari sekadar pemantik api biasa — ia menjadi ikon budaya militer Vietnam.
Fenomena Zippo Squad kini tidak berhenti pada era perang. Banyak kolektor modern mencari Zippo dengan ukiran atau desain unik dari era Vietnam. Zippo dari masa perang ini menjadi bukti sejarah dan kebanggaan bagi kolektor. Bahkan, komunitas Zippo internasional sering berbagi cerita dan pengalaman tentang Zippo mereka, memperkuat nilai budaya yang dimiliki benda kecil ini.
Selain itu, Zippo juga terus berinovasi dengan berbagai desain dan edisi terbatas, menjaga daya tariknya tetap relevan hingga sekarang. Hal ini menunjukkan bahwa Zippo tidak hanya dikenal sebagai alat fungsional, tetapi juga ikon gaya dan sejarah.