Zippo Collections – Siapa sangka, barang yang dikira hanya pemantik biasa ini ternyata menyimpan sejarah dan nilai koleksi yang luar biasa tinggi? Dikira Zippo biasa, padahal pemantik tersebut adalah produk langka dari pabrik pertama Zippo di tahun 1930-an. Bagi pecinta Zippo dan kolektor sejati, mengenali Zippo edisi awal bisa menjadi harta karun yang tak ternilai. Inilah mengapa penting untuk memahami sejarah, ciri khas, dan keunikan dari Zippo yang diproduksi di era awal berdirinya perusahaan legendaris ini.
Zippo pertama kali dibuat oleh George G. Blaisdell di Bradford, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada tahun 1932. Saat itu, Blaisdell terinspirasi dari pemantik Austria yang kokoh dan tahan angin, namun kurang praktis. Dari sinilah Zippo lahir: sebuah pemantik dengan desain simpel, mudah digunakan dengan satu tangan, dan tentu saja windproof—tahan angin.
Produksi Zippo komersial pertama dimulai pada tahun 1933, dan sejak saat itu, Zippo menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah Amerika, khususnya selama Perang Dunia II. Para tentara menjadikan Zippo sebagai barang wajib karena keandalannya dalam kondisi ekstrem.
Banyak orang dikira Zippo biasa hanya karena melihat tampilannya yang sederhana. Padahal, Zippo yang diproduksi antara tahun 1933 hingga akhir 1930-an sangat terbatas jumlahnya. Bahkan, beberapa model dari era ini hanya tersisa puluhan unit di seluruh dunia.
Apa saja ciri khas Zippo langka dari 1930-an?
Banyak kolektor membeli Zippo lawas bukan hanya karena nilai sejarah, tapi juga karena nilainya yang meningkat drastis. Zippo langka dari 1930-an bisa dihargai hingga puluhan juta rupiah tergantung kondisi dan kelengkapan (seperti kotak asli atau sertifikat).
Salah satu contohnya adalah Zippo 1933 original dengan tutup “flat top” dan engsel samping. Zippo ini termasuk dalam daftar “Holy Grail” bagi kolektor. Beberapa unit bahkan dilelang di situs internasional seperti Sotheby’s dan Heritage Auctions.
Namun, bagi sebagian orang, nilai dari Zippo bukanlah hanya harga. Ada nilai emosional, kenangan, dan semangat petualangan yang melekat pada setiap pemantik.
Bagi kamu yang penasaran, berikut cara mudah mengetahui apakah Zippo kamu tergolong barang langka:
Penggemar Zippo tersebar di berbagai belahan dunia, dan jumlahnya terus bertambah. Di Jepang, banyak kolektor setia yang mengincar edisi terbatas dan modifikasi unik dari Zippo. Sementara itu, di Amerika Serikat, ada museum resmi bernama Zippo/Case Museum yang menyimpan lebih dari 100.000 pemantik dari berbagai era.
Di Indonesia sendiri, komunitas Zippo juga cukup aktif. Di berbagai platform jual beli online, kamu bisa menemukan kolektor yang rutin berbagi informasi, berdiskusi, hingga menjual Zippo langka. Zippo buatan tahun 1930-an sering disebut sebagai “Zippo Tua” atau “Zippo Jadul”, dan sangat diburu oleh para kolektor karena kelangkaan dan nilai sejarahnya.
baca juga : “Kenali Kebutuhan Gizi Anak agar Tumbuh Cerdas dan Kuat“
Salah satu alasan mengapa banyak orang dikira Zippo biasa karena tampilannya yang sederhana. Zippo memang dikenal dengan desain minimalis dan jarang berubah drastis. Namun justru di situlah daya tariknya: bentuk boleh sama, tapi sejarah dan nilainya bisa sangat berbeda.
Apalagi, tidak semua orang tahu bahwa pabrik pertama Zippo di tahun 1930-an hanya mampu memproduksi dalam skala kecil, tidak seperti sekarang yang sudah global. Artinya, Zippo keluaran awal jauh lebih eksklusif dan terbatas.
Jika kamu merasa memiliki Zippo yang langka, jangan asal pakai! Berikut beberapa tips untuk menjaga nilainya: