Zippo Collections – Zippo ini dilelang Rp100 juta menjadi perbincangan hangat di kalangan kolektor barang antik dan penggemar pemantik api bergaya klasik. Kejadian ini cukup mengejutkan karena ternyata Zippo tersebut bukanlah barang langka dari era perang dunia ataupun edisi terbatas yang hanya diproduksi segelintir unit. Melainkan, pemantik ini adalah produk buatan tahun 2001, sebuah tahun yang terbilang belum terlalu lama dalam dunia koleksi barang klasik.
Fenomena ini menimbulkan beragam reaksi dari netizen dan komunitas Zippo. Banyak yang bertanya-tanya, apa sebenarnya yang membuat Zippo ini begitu mahal? Apakah ada nilai sejarah tersembunyi di baliknya, ataukah ini hanyalah tren sesaat yang dimanfaatkan oleh para penjual untuk meraup keuntungan?
Zippo telah menjadi simbol gaya hidup sejak pertama kali diproduksi pada tahun 1933 oleh George G. Blaisdell di Bradford, Pennsylvania. Dengan desain yang tahan angin, bisa diisi ulang, dan mekanisme klik khasnya, Zippo cepat menjadi ikon Amerika, terutama di kalangan militer selama Perang Dunia II.
Meski Zippo terus diproduksi hingga hari ini, model-model tertentu dari tahun-tahun tertentu atau yang digunakan dalam peristiwa bersejarah memang dihargai sangat tinggi. Namun, ketika Zippo ini dilelang Rp100 juta dan ternyata hanya berasal dari tahun 2001, banyak kolektor dibuat bingung.
Lalu, apa yang menyebabkan Zippo ini bisa mencapai harga lelang hingga Rp100 juta?
Salah satu kemungkinan terbesar adalah desain unik atau custom-made yang tidak pernah diproduksi secara massal. Banyak seniman, perusahaan, hingga individu terkenal yang memesan Zippo dengan desain eksklusif. Jika Zippo tersebut memiliki ukiran tangan, lapisan emas, atau dibuat oleh seniman ternama, maka nilainya bisa meroket meski tahun produksinya masih tergolong baru.
Nilai suatu barang koleksi sering kali ditentukan oleh siapa pemilik sebelumnya. Jika Zippo ini pernah dimiliki oleh tokoh publik seperti musisi, aktor, atau tokoh politik ternama, maka harga jualnya pun bisa melambung tinggi. Apalagi jika terdapat dokumentasi kepemilikan yang sah.
Kondisi barang juga sangat menentukan. Zippo yang masih dalam kondisi “mint” atau belum pernah digunakan sama sekali, lengkap dengan kotak, dokumen keaslian, dan segel pabrik, memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan Zippo yang sudah terpakai.
Beberapa kolektor bersedia membayar harga tinggi untuk melengkapi koleksi mereka. Jika Zippo tahun 2001 ini adalah bagian dari seri terbatas atau salah satu dari sedikit unit yang tersisa dalam kondisi sempurna, permintaan pun akan meningkat tajam.
Kabar bahwa Zippo ini dilelang Rp100 juta pertama kali mencuat lewat unggahan di media sosial oleh akun komunitas kolektor barang unik. Foto Zippo dengan desain khas bernuansa retro dipajang bersama sertifikat keaslian dan bukti lelang daring yang menunjukkan angka penawaran fantastis tersebut.
Unggahan itu pun langsung ramai. Banyak yang menyatakan rasa heran dan tidak percaya, namun tak sedikit pula yang mengaku ingin tahu lebih banyak tentang sejarah di balik pemantik tersebut. Dalam waktu singkat, pemberitaan ini menyebar ke berbagai media online, menambah rasa penasaran publik.
baca juga : “Fondasi Belajar Anak Bukan Otak, Tapi Hati yang Bahagia“
Dalam forum-forum diskusi kolektor Zippo, berita ini memunculkan dua kubu. Di satu sisi, ada yang memuji bahwa Zippo sudah mulai dilirik sebagai investasi bernilai tinggi, sejajar dengan jam tangan vintage atau mobil klasik. Di sisi lain, sebagian kolektor senior menyebut harga itu “tidak masuk akal” mengingat banyak Zippo dari tahun 1940-an yang belum tentu dihargai setinggi itu.
Namun, satu hal yang disepakati semua pihak: ini adalah bukti bahwa pasar barang koleksi semakin dinamis dan tak terduga.
Yang membuat Zippo istimewa bukan hanya bentuk atau fungsinya, tetapi juga cerita di balik setiap unit. Beberapa orang mengoleksi Zippo karena nostalgia masa muda, kenangan akan orang tua, atau sekadar kebanggaan memiliki benda berkualitas dari masa lalu.
Nilai sentimental inilah yang tak bisa diukur secara objektif namun mampu mengerek harga barang tertentu hingga tak masuk akal di mata orang awam. Mungkin, inilah yang terjadi ketika Zippo ini dilelang Rp100 juta, sebuah perpaduan antara kisah, desain, dan momentum pasar yang pas.
Kenaikan harga Zippo tahun 2001 ini menimbulkan pertanyaan: apakah Zippo bisa menjadi instrumen investasi alternatif seperti jam tangan Rolex atau sneakers limited edition?
Beberapa analis barang koleksi menyebut bahwa Zippo memang punya potensi besar. Produksi yang terbatas setiap tahunnya, desain yang terus berubah, dan komunitas kolektor aktif menjadi faktor utama. Namun, seperti investasi alternatif lainnya, risikonya pun besar. Tidak semua Zippo akan naik nilainya. Hanya model tertentu, dari tahun tertentu, dan dalam kondisi tertentu yang benar-benar diincar pasar.
Bagi kamu yang tertarik memulai koleksi Zippo, berikut beberapa tips dasar: