Zippo Collections – Penemuan Zippo langka 1941 di Bali baru-baru ini telah menghebohkan komunitas kolektor Zippo di seluruh Indonesia, terutama di Jakarta. Pemantik api klasik yang diyakini berasal dari era Perang Dunia II ini ditemukan oleh seorang pedagang barang antik di Pasar Sukawati, Gianyar. Zippo tersebut bukan hanya unik karena usianya, tapi juga karena kondisinya yang masih sangat baik—lengkap dengan ukiran tangan dan mekanisme original buatan tahun 1941. Tak pelak, kabar ini menyebar cepat ke berbagai forum kolektor Zippo di Jakarta dan bahkan luar negeri.
Bagi para kolektor sejati, Zippo langka 1941 bukan sekadar pemantik api. Tahun 1941 adalah tahun penting dalam sejarah Zippo Manufacturing Company. Di tahun ini, desain khas kotak bersudut membulat dan engsel tiga-bar ditetapkan sebagai ciri khas Zippo militer. Zippo yang diproduksi tahun ini menjadi simbol kuat dari ketangguhan dan semangat para tentara Amerika Serikat yang bertugas di medan perang.
Tak heran jika Zippo buatan 1941 menjadi barang buruan dengan nilai historis dan ekonomi tinggi. Bahkan di pasar lelang internasional, Zippo model ini bisa mencapai harga belasan hingga puluhan juta rupiah, tergantung kondisi dan keasliannya. Inilah yang membuat kabar penemuan Zippo 1941 di Bali menjadi sorotan besar, terutama di kalangan kolektor Zippo Jakarta yang terkenal memiliki komunitas aktif dan koleksi kelas dunia.
Penemuan ini bermula dari seorang pria bernama Wayan Suka, yang sudah puluhan tahun berjualan barang antik di Pasar Sukawati. Suatu pagi, seorang turis lokal dari Ubud datang menjual sebuah kotak kayu tua berisi beberapa benda peninggalan keluarganya. Di dalam kotak itu terdapat Zippo 1941 yang tertutup debu, namun masih berfungsi dengan sempurna saat diuji.
Wayan, yang mengenali logo khas Zippo dan bentuknya yang berbeda dari pemantik modern, langsung menyadari potensi nilai barang tersebut. Ia kemudian mengunggah foto Zippo itu ke salah satu grup Facebook kolektor barang vintage. Dalam hitungan jam, postingan tersebut dibanjiri komentar, terutama dari anggota komunitas kolektor Zippo Jakarta yang langsung menyatakan ketertarikan mereka.
Kolektor Zippo Jakarta dikenal sangat aktif dan sering melakukan lelang internal maupun gathering komunitas. Penemuan Zippo langka 1941 ini sontak membuat forum mereka memanas. Seorang kolektor bernama Adit dari Jakarta Selatan bahkan menyatakan kesiapannya terbang langsung ke Bali untuk memverifikasi keaslian Zippo tersebut.
Menurut Adit, Zippo yang ditemukan ini memiliki ciri unik yang menunjukkan bahwa ia benar-benar diproduksi pada masa perang. Salah satunya adalah bentuk bodi yang lebih datar, engsel tiga batang di bagian samping, dan marking “PAT. 2032695” yang khas untuk Zippo 1941. Ia menyebutkan bahwa jika keaslian Zippo ini terverifikasi, maka ini akan menjadi salah satu dari segelintir Zippo 1941 yang masih beredar di Asia Tenggara dalam kondisi utuh.
Banyak orang awam tidak menyadari bahwa Zippo telah mengalami banyak perubahan desain sejak awal kemunculannya di tahun 1933. Namun, tahun 1941 menjadi salah satu masa paling penting karena Zippo saat itu diproduksi khusus untuk kebutuhan militer.
Beberapa indikator keaslian Zippo 1941 antara lain:
Zippo yang ditemukan di Bali memiliki semua ciri tersebut. Bahkan, pada bagian dalam tutupnya ditemukan ukiran kecil bertuliskan “USMC Bali 1944,” yang memunculkan spekulasi bahwa pemantik tersebut milik seorang marinir AS yang pernah bertugas di Indonesia pada masa pendudukan Jepang.
baca juga : “Pentingnya Perkembangan Sosial untuk Anak Sejak Dini“
Kolektor Zippo tidak sekadar mencari pemantik untuk dinyalakan. Bagi mereka, Zippo adalah simbol sejarah, nostalgia, dan seni. Model 1941 termasuk dalam kategori “Holy Grail” dalam dunia per-Zippo-an karena:
Tak heran jika berita tentang Zippo langka 1941 di Bali membuat kolektor di Jakarta rela menghubungi Wayan hanya beberapa jam setelah foto pertama diunggah. Ada yang menawarkan barter dengan Zippo edisi Harley Davidson langka, bahkan ada juga yang menyodorkan uang tunai hingga Rp 25 juta.
Sampai artikel ini ditulis, Zippo tersebut masih berada di tangan Wayan. Namun, ia mengaku sudah dihubungi oleh beberapa kolektor serius dan bahkan ditawari kerja sama untuk memasukkan Zippo itu ke dalam pameran nasional benda-benda bersejarah. Salah satu komunitas Zippo Indonesia juga mengusulkan agar Zippo tersebut dipinjamkan ke Museum Zippo Asia yang kabarnya akan dibangun di Yogyakarta.
Namun, keputusan akhir ada di tangan pemilik. Wayan mengatakan bahwa ia tidak terburu-buru menjual karena ingin memastikan bahwa Zippo ini jatuh ke tangan yang benar-benar menghargai nilai sejarahnya.